Zero Crossing Detector
Zero crossing detector adalah rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi gelombang sinus AC 220 volt saat melewati titik tegangan nol. Seberangan titik nol yang dideteksi adalah peralihan dari positif menuju negatif dan peralihan dari negatif menuju positif . Seberangan-seberangan titik nol ini merupakan acuan yang digunakan sebagai awal pemberian nilai waktu tunda untuk pemicuan triac.
Metode ini berfungsi untuk menentukan frekuensi suatu gelombang dengan cara mendeteksi banyaknya zero point pada suatu rentang waktu. Zero crossing detector berfungsi untuk mendeteksi perpotongan gelombang sinus pada tegangan AC dengan zero point tegangan AC tersebut, sehingga dapat memberikan sinyal acuan saat dimulainya pemicuan sinyal PWM. Dengan menggunakan rangkaian zero crossing detector ini, kita dapat mendeteksi zero point sekaligus mengubah suatu sinyal sinusoidal (sine wave) menjadi sinyal kotak (square wave). Perpotongan titik nol yang terdeteksi adalah pada saat peralihan dari siklus positif menuju siklus negatif dan peralihan dari siklus negatif menuju siklus positif.
Sinyal acuan (zero point) akan digunakan sebagai interupsi eksternal mikrokontroller dan selanjutnya mikrokontroller akan mengatur dan membangkitkan sinyal PWM untuk memicu gate TRIAC.
Penjelasan gambar :
Pada titik A keluaran dari jembatan weathstone berupa sinyal positif dengan nilai voltage 12 V.
Pada titik B voltage devider masukan pada V(-) LM358 bernilai 10,9 volt. Nilai ini dapat dihitung menggunakan rumus
Pada titik C keluaran dari bridge yang berupa tegangan DC diteruskan lagi oleh 2 dioda. Tegangan pada titik B dan C kemudian dibandingkan dengan menggunakan komparator. Prinsip komparator jika V(+) lebih besar dari pada V(-) maka keluaran dari komparator berlogika high, dan apabila V(+) lebih kecil daripada V(-) maka outputnya adalah berlogika low.
semoga bermanfaat 🙂